Mengenai Saya

Foto saya
Sekumpulan orang muda berkumpul bersama untuk berdoa dan melayani Tuhan

Rabu, 29 Juni 2011

Pembahasan Buku Pegangan


BAB 37
SARAN PELAKSANAAN TUGAS LEGIO
13. Anjuran mengikuti Misa Harian dan Devosi pada Sakramen Maha Kudus
Yesus Kristus dan Gereja mengharapkan umat Kristen menghadiri perayaan Kudus setiap hari. Dasar dari harapan ini adalah bahwa umat Kristen harus bersatu dengan Allah dalam sakramen untuk memperoleh kekuatan dalam menolak godaan, menghapus kesalahan kecil dalam kejadian sehari-hari dan untuk mengambil langkah pencegahan terhadapa dosa yang lebih besar yang mencobai kelemahan moral manusia. Menghadiri Misa Kudus dipandang bukan sebagai suatu pekerjaan tetapi harus diingat dan diikuti dengan tekun sebagai bagian dari kegiatan Legio yang tidak dapat dipisahakan.(Lihat bab 8: Legioner dan Ekaristi Kudu)
Apa itu sakramen? Sakramen akar katanya berasal dari Bahasa Latin, yakni: sacra yang artinya suci. Jadi sakramen adalah sarana yang diberikan oleh Allah untuk menyucikan manusia. Sementara berbagai sarana yang digunakan dalam sakramen tersebut dinamakan sakramentali, misalnya: hosti dan anggur untuk Perayaan Ekaristi; air, lilin dan kain putih untuk Sakramen Baptis dll. Dalam gereja Katolik ada 7 sakramen, yakni: Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, Sakramen Krisma, Sakramen Tobat, Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat. Namun kali ini kita hanya akan membahas Sakramen Ekaristi dalam kaitannya dengan Legio Maria (Lihat juga bab 8, no. 1, 3 dan 4).
Mengapa Legioner diwajibkan untuk mengikuti Perayaan Ekaristi? Misa Kudus bukan sekedar menghadirkan kembali secara simbolis kejadian masa lalu, tetapi Misa Kudus menghidupkan kembali di tengah-tengah kita secara nyata Peristiwa Agung yang digenapi Tuhan di Kalvari  untuk menebus dunia. Sebagai seorang pelayan tentu Legioner harus memperoleh kekutan. Sumber kekutan itu adalah Tuhan sendiri yang hadir dan nyata dalam Perayaan Ekaristi. Ia tidak hanya datang melalui Sabda-Nya tetapi juga kita sambut dalam Komuni Suci. Oleh karena itu sebaiknya Perayaan Ekaristi dirayakan dalam satu kesatuan, dari awal sampai akhir. Sangat tidak baik bila dirayakan hanya sebahagaian saja. Sebab Perayaan Ekarasti tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.
Sebagai Legioner harus juga dipahami, makna Ekaristi dalam persatuan dengan Maria. Dalam Peristiwa Kalvari Maria turut serta hadir, Ia bukan hanya melihat saja tetapi dengan iman dan kekuatan yang tersisa ia menerobos Tenatara Romawai masuk menjumpai Purtanya yang tergantung di salib. Peristiwa ini turut menggugah Serdadu Romawi yang merupakan penguasa duniawi. Ia bertobat bukan saja karena kesaksian iman yang dilihatnya tetapi juga berkat doa-doa Maria. Lewat peristiwa Kalvari juga tercermin tugas perutusan pada manusia. Yohanes melambangkan manusia yang menerima tugas dari Yesus. Yohanes menerima Maria sebagai Ibu, itu bukan hanya ibu Yohanes tetapi Ibu umat manusia. Sementara Yohanes menjadi anak bagai Maria, kapasitas anak bukan hanya untuk Yohanes saja tetapi bagai umat manusia seluruhnya. Jadi, lewat peristiwa Kalvari tercemin juga Kasih sayang antar seorang ibu dan anak.
Perayaan Ekaristi adalah sumber kekuatan Legioner, maka setiap orang yang menamakan diri Legioner harus mengikutinya, bukan semata perayaan wajib saja tetapi sumber Inspirasi hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar